RINGKASAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Disusun oleh:
1. Faris Ismail (1310208220)
2. Silvia Cendana R.E.W (1310208314)
3. Bella Aristya M (1310208315)
4. Sofyani Putri Y (1310208474)
5. Nana Indriyana Lahay (1310208479)
6. Zulia Zufi P (1310208649)
S1 MANAJAMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
SURABAYA
2016
SISTEM INFORMASI KEUANGAN
1.
Definisi Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi Keuangan
adalah sistem informasi (subsistem dari CBIS) yang memberikan informasi kepada
orang atau kelompok baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan mengenai
masalah keuangan perusahaan.
Informasi yang diberikan disajikan dalam bentuk laporan khusus, laporan
periodik, hasil dari simulasi matematika, saran dari sistem pakar, dan
komunikasi elektronik.
Model Sistem Informasi Keuangan terbagi menjadi 2
bagian besar yaitu :
Ø SUBSISTEM INPUT
Ada tiga subsistem input,
yaitu: Subsistem Informasi Akuntansi, Subsistem Audit Internal, dan Subsistem
Inteligensi Keuangan.
a.
Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
1)
Pengertian
Sistem Informasi Akuntansi
bertugas menyediakan data akuntansi yang berupa catatan mengenai segala sesuatu
yang terjadi dalam perusahaan.
Data akuntansi menyediakan
catatan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan yang terjadi
dalam perusahaan. Catatan dibuat untuk setiap transaksi, menjelaskan apa yang
terjadi, kapan terjadinya, siapa yang terlibat dan berapa banyak uang yang terlibat.
Data ini dapat dianalisis dalam berbagai cara untuk memnuhi sebagian kebutuhan
informasi manajemen.
Data internal berfungsi
sebagai dasar untuk pemecahan masalah yang berhubungan dengan segala aspek
operasi perusahaan. Sebagai contoh menggunakan data yang diperoleh dari
pelaporan kerja, yang digunakan dasar untuk menyusun atau merevisi keputusan
mengenai inventarisasi manajer.
Sinonim dengan Pemrosesan
data. Dalam pandangan
kita, sistem pemrosesan data adalah sama dengan sistem accounting.
2)
Tujuan
Tujuan pemrosesan data adalah
untuk menghasilkan dan memelihara record perusahaan yang up-tudate.
3)
Tugas Pokok.
Pemrosesan data mempunyai empat tugas
pokok, yaitu pengumpulan data, pengubahan data, penyimpanan data, dan pembuatan
dokumen.
4)
Sifat Pemrosesan Data.
Pemrosesan data menjalankan
tugas yang penting, secara relatif mengikuti prosedur standart, memberikan data
yang lengkap, utamanya mempunyai fokus historis, dan memberikan informasi
pemecahan masalah minimal.
b.
Sub Sistem Audit Internal
1)
Pengertian
Auditor adalah orang bertugas
memeriksa catatan akuntansi untuk menguji kebenarannya.
Auditor internal adalah pekerja dalam perusahaan, yang
biasanya terlibat dalam pekerjaan perancangan dan evaluasi sistem informasi
konseptual seluruh perusahaan.
Subsistem audit internal sama
dengan subsistem penelitian pemasaran dan subsistem teknik industri, yakni
bahwa mereka ini dirancang untuk melakukan studi khusus mengenai operasi
perusahaan.
Auditor internal harus
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Ini meliputi pemahaman komputer dan informasi,
selain kemampuan auditing standart yang dimilikinya. Mungkin kebalikan dari apa
yang anda perkirakan, bahwa auditor internal tidak selalu harus dari lulusan
perguruan tinggi jurusan accounting, namun mereka yang bekeja di auditing bisa
dari berbagai macam disiplin ilmu. Kondisi ini, dan dengan adanya kenyataan
bahwa sistem bisnis bersifat sangat kompleks, menyebabkan auditor internal
harus setidaknya menjalani training sekitar empat tahun.
Semuanya ini dimaksudkan agar
auditor intemal, seperti halnya spesialis informasi, dapat memberikan
kontribusi yang beragam terhadap proyek sistem berdasarkan disiplin ilmunya dan
berdasarkan pengalamannya.
2) Jenis Audit
Auditor dibagi menjadi dua jenis yaitu :
# Auditor Eksternal : Auditor yang bekerja untuk kantor akuntansi publik.
Biasanya terdapat pada perusahaan kecil.
# Auditor
Internal: Auditor yang dimiliki sendiri oleh perusahaan.
Biasanya pada perusahaan besar mempunyai staf ini sendiri.
3) Jenis-jenis Audit Internal :
1. Audit
Keuangan
Menguji akurasi catatan
keuangan perusahaan. Audit keuangan melakukan verifikasi terhadap keakuratan
record perusahaan dan merupakan jenis aktivitas yang dilakukan oleh auditor
eksternal.
2. Audit Operasional
Bertugas memeriksa
efektivitas prosedur. Audit operasional tidak dilakukan untuk memverifikasi
keakuratan record, namun untuk memvalidasi (mengesahkan) efektivitas prosedur.
Sistem yang dipelajari hampir semuanya bersifat konseptual, bukannya fisik, dan
mungkin melibatkan atau tidak melibatkan penggunaan komputer. Dilakukan oleh analis sistem selama tahap
analis dari siklus hidup sistem.
3. Audit Kesesuaian
Bertugas memeriksa efektivitas
prosedur secara berkelanjutan. Kesesuaian, merupakan lanjutan dari kegiatan audit oprasianal. Audit
kesesuaian akan berlanjut terus, sehingga prosedur di perusahaan akan terus
berajalan dengan baik.
Audit persetujuan (Kesesuaian)
adalah sama dengan audit operasional kecuali bahwa audit persetujuan bersifat
keluar.
4. Rancangan sistem pengendalian Internal
Rancangan sistem
pengendalian Internal merupakan rencana untuk pelaksanaan audit-audit agar
berjalan lebih baik.Auditor internal berpartisipasi aktif dalam pengembangan
sistem. Dalam auditing operasional dan persetujuan, auditor internal
mempelajari sistem yang telah ada. Namun, tak heran kenapa auditor harus
menunggu sampai suatu sistem diimplementasikan, sehingga ia tak dapat
memberikan masukan terhadap pemasangan sistem itu. Salah satu alasannya adalah
akan lebih terlalu mahal untuk rnengoreksi kesalahan sistem pada waktu sistem
itu telah diimplementasikan dari pada melakukan koreksi kepadanya selama waktu
perancangan. Alasan yang lebih penting lagi adalah adanya kenyataan bahwa
auditor intemal dapat menyumbangkan keahliannya untuk meningkatkan kualitas
sistem tersebut.
4)
Sifat pekerjaan Auditor Internal
1. Objektivitas
2. Independen
5)
Pengetahuan dan Keahlian Auditor Internal
1. Pendidikan
2. Kemampuan khusus
3. Pengalaman
c.
Sub sistem Intelijen Keuangan
Sub sistem Intelijen Keuangan
bertugas mengidentifikasi sumber-sumber terbaik bagi modal tambahan dan
investasi terbaik bagi kelebihan dana.
Sub sistem Intelijen Keuangan
digunakan untuk mengidentifikasikan sumber – sumber terbaik modal tambahan dan
investasi terbaik. Informasi yang diperoleh berasal dari dua pihak, yakni
Pemegang saham dan masyarakat keuangan.
Subsistem inteligensi keuangan
mengumpulkan data dari masyarakat keuangan, yaitu bank, agen pemerintah, pasar
pengaman, dan sebagainya. Subsistem ini memonitor denyut nadi ekonomi nasional
dan memberikan informasi kepada eksekutif perusahaan dan analis keuangan
mengenai trend yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan.
ü SUB SISTEM
OUTPUT
a. Subsistem Peramalan
1) Pengertian
Sub Sistem Peramalan bertugas memproyeksikan aktivitas perusahaan untuk
jangka waktu sampai sepuluh tahun atau lebih.
Aktivitas tahun yang akan datang terutama dipengaruhi oleh permintaan
pasar dan hambatan internal, seperti besarnya kapasitas produksi, dan keuangan
yang ada. Model peramalan telah
dikembangkan, yang meliputi data internal dan lingkungan. Data ini akan
memberikan dasar bagi perencanaan jangka pendek dan jangka panjang. Ada
berbagai macam teknik peramalan yang dapat digunakan untuk melihat masa depan.
Perusahaan biasanya akan menggunakan kombinasi dari beberapa teknik, dengan
mencari prediksi masa depan yang paling baik.
Sebagian besar teknik tersebut
bersifat informal dan sangat tergantung pada pengetahuan, pertimbangan, dan
intuisi manajer. Teknik yang lain menggunakan metode kuantitatif. Metode
kuantitatif telah lama digunakan untuk peramalan sebelum ia doterapkan untuk
bidang lain dalam operasi perusahaan.
Sebelum kita membahas cara
melakukan peramalan, kita harus mengetahui bahwa:
2)
Fakta Dasar Peramalan :
Sebelum kita membahas cara
melakukan peramalan, kita harus mengetahui bahwa:
a)
Semua peramalan merupakan proyeksi dari masa lalu
Dasar terbaik untuk memprediksi apa yang
akan terjadi di masa datang adalah dengan melihat apa yang telah terjadi di
masa lampau. Semua jenis peramalan mengikuti pendekatan atau cara ini. Inilah
mengapa data accounting begitu penting untuk peramalan; yaitu ia memberikan
dasar historis.
b)
Semua peramalan adalah keputusan semi terstruktur
Keputusan peramalan adalah contoh jenis
semi terstruktur yang tepat, yang diberikan oleh DSS. Keputusan didasarkan pada
beberapa variabel yang dapat diukur dan beberapa variabel yang tak dapat
diukur.
c)
Tidak ada peramalan yang sempurna.
Paket peramalan mainframe yang canggih pun
tidak dapat diharapkan memberikan keakuratan prediisi 100 persen.
Karena manajer mengetahui akan sifat
peramalan ini, ia banyak menggunakan petimbangannya dalam menggunakan output
untuk dasar perencanaan masa yang akan datang.
3)
Jenis-jenis peramalan
1. Peramalan jangka panjang
2. Peramalan jangka pendek
4)
Metode Peramalan
1. Metode Kuantitatif
2. Metode Non Kuantitatif
Beberapa perusahaan telah menetapkan
sistem formal yang mencakup metode kuantitatif. Ada tiga metode, yaitu
konsensus panel Delphi dan Rapat elektronik :
a. Tehnik Konsensus Panel
Teknik konsensus panel terdiri atas
kelompok ahli yang secara terbuka membahas faktor yang berhubungan dengan masa
depan dan melakukan sebuah proyeksi yang didasarkan pada input kombinasi.
b. Metode Delphi
Metode Delphi melibatkan sekelompok ahli
yang tidak bertemu secara perorangan, namun mereka memberikan respon kepada
serangkaian quesioner yang dibuat oleh seorang koordinator. Setiap putaran
kuesener menggabungkan input dari putaran sebelumnya. Dengan demikian, sedikit
demi sedikit isinya tersaring terus.
c. Rapat elektronik
Rapat elektronik dilakukan para ahli
membahas faktor-faktor penunjang masa depan menggunakan bantuan berupa alat
elektronik.
b.
Subsistem Manajemen Dana
1)
Pengertian
Subsistem Manajemen Dana bertugas mengatur
/ mengelola arus uang.
Subsistem manajemen dana menggunakan proyeksi
aktivitas perusahaan untuk menentukan arus uang masuk dan keluar perusahaan.
Manajer dapat mensimulasi beberapa strategi yang dirancang untuk mencapai
keseimbangan yang terbaik mengenai arus masuk dan arus keluar selama jangka
waktu yang akan datang, misalnya tahun yang akan datang, misalnya tahun yang
akan datang.
Kita telah mengetahui bahwa fungsi keuangan
menggambarkan arus uang dalam perusahaan. Subsistem manajemen dana adalah
bagian dari sistem informasi keuangan yang mempunyai pengaruh yang sangat kuat
pada arus tersebut.
2)
Tujuan :
1.
Memastikan bahwa arus uang yang masuk melalui pendapatan lebih besar dari arus
uang yang keluar melalui biaya
2.
Memastikan bahwa keadaan ini akan stabil sepanjang tahun
c.
Subsistem Pengendalian
1)
Pengertian
Penggunaan dana yang ada dikendalikan oleh
subsistem pengendalian. Subsistem ini terutama terdiri atas program yang
menggunakan data yang dikumpulkan oleh subsistem pemrosesan data, guna untuk
menghasilkan laporan yang menunjukkan bagaimana uang tersebut digunakan. Laporan tersebut biasanya membandingkan
penampilan keuangan yang sebenarnya dengan anggaran. Sementara bisnis lebih
menjadi kompetitif dan biaya operasi meningkat, maka dibutuhkan penampilan
anggaran yang baik. Subsistem pengontrolan memungkinkan manajer untuk aktivitas
pengontrolan biaya.
2)
Proses pembuatan anggaran:
1. Pendekatan dari atas ke bawah
(pendekatan top-down)
Bila dilakukan pendekatan top-down,
eksekutif pemsahaan menentukan jumlah anggaran yang kemudian penentuannya
dibebankan kepada tingkat di bawahnya. Rasionalisasi pelaksanaan pendekatan ini
adalah bahwa eksekutif mempunyai pemahaman yang paling baik mengenai tujuan
jangka panjang perusahaan dan dapat mengalokasikan dana yang dapat digunakan
oleh perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Pendekatan dari bawah ke atas
(pendekatan bottom-up)
Bila
dilakukan pendekatan bottom-up, proses penyusunan anggaran dimulai dari tingkat
organisasional paling bawah dan naik ke atas. Logikanya adalah bahwa orang yang
berada pada tingkat bawah adalah yang paling dekat dengan tindakan dan paling
dapat menentukan kebutuhan sumbernya. Namun demikian, logika ini biasanya tidak
dapat diterima oleh eksekutif perusahaan, karena manajer tingkat bawah ini
mungkin akan meminta anggaran dalam jumlah yang tidak realistis.
3. Pendekatan partisipasi
Karena
adanya kelemahan dari pendekatan top-down dan bottom-up tersebut, maka yang
paling umum dilakukan adalah proses penyusunan anggaran partisipatif. Yaitu, orang yang akan menerima dana turut
ambil bagian dalam penyusunan jumlah dana tersebut. Ini adalah pendekatan give
and take, yakni bahwa manajer pada berbagai tingkat melakukan negoisasi
untuk menyusun anggaran agar semuanya mendapatkan kepuasan. Manajer tingkat
menengah berperan pokok dalam proses ini, yaitu dengan memberikan pandangan
jangka panjang kepada eksekutif dan memberikan pandangan mengenai kehutuhan
jangka pendek bagi manajer tingkat bawah.
Laporan ini biasanya mempunyai dampak yang
besar pada manajer. Dalam beberapa perusahaan, rencana kompensasi manajemen
sebagian didasarkan pada penampilan anggaran. Mungkin perusahaan akan
memberikan bonus jika penampilannya tidak melenceng dari anggaran. Tujuannya
adalah untuk memenuhi jumlah keseluruhan yang dianggarkan selama setahun.
Manajer bekerja untuk mencapai tujuan tersebut dengan cara melakukan monitoring
terhadap laporan bulanan dan merespon varian yang melenceng. Teknik drill-down
dapat dijadikan cara yang efektif untuk mendapatkan varian secara lebih
lengkap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar