Rabu, 25 Mei 2016

RINGKASAN MARKETING INFORMATION SYSTEMS

RINGKASAN MARKETING INFORMATION SYSTEMS
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN



Disusun oleh :
1.      Faris Ismail                                                (1310208220)
2.      Silvia cendana R.E.W                               (1310208314)
3.      Bella Aristiya M                                        (1310208315)
4.      Sofyani Putri Y                                         (1310208474)
5.      Nana Indriyana Lahay                              (1310208479)
6.      Zulia Zufi P                                               (1310208649)


SI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INSONESIA
SURABAYA
2016

1.      Marketing Information System
Pemasaran merupakan area fungsional pertama yang menunjukkan minat pada sistem informasi manajemen. Setelah konsep sistem majemen informasi pemasaran dibuat, para pemasar menyesuaikannya ke area aplikasi dan menyebutnya sistem informasi pemasaran. Model grafis awal menjadi dasar untuk mengorganisasikan semua sistem informasi fungsional.
Setiap perusahaan harus mengorganisasi informasi pemasaran ke manajer pemasarannya. Perusahaan mempelajari informasi yang dibutuhkan oleh manajernya dan selanjutnya merancang sistem informasi pemasaran untuk mencapai kebutuhan ini. Jadi, peran sistem informasi pemasaran adalah memperkirakan kebutuhan informasi manajer, mengembangkan informasi yang dibutuhkan, dan mendistribusiakan informasi tersebut dengan tepat waktu.
Sistem informasi pemasaran terdiri dari manusia, peralatan, dan prosedur untuk mengumpulkan, menyortir, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang sesuai kebutuhan, tepat waktu, dan akurat kepada pengambil keputusan pemasaran.
Sistem informasi pemasaran juga terdiri dari tiga subsistem input yaitu sistem informasi akuntansi, penelitian pemasaran, dan intelijen pemasaran. Subsistem output mengarahkan kebutuhan informasi dari empat unsur bauran pemasaran (produk, tempat, promosi, dan harga), ditambah integrasi keempatnya.
Masalah yang sering dihadapi oleh banyak perusahaan adalah bagaimana menyediakan informasi tepat pada waktunya, sehingga dapat berguna pada pimpinan, baik untuk perencanaan maupun untuk bertindak. Hal ini tercermin dari beberapa keluhan seperti:
1.      Terlalu banyak informasi pemasaran yang kurang tepat macam atau jenisnya.
2.      Tidak banyak informasi pemasaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
3.      Informasi pemasaran yang ada tersebar di seluruh perusahaan, dan ini biasanya membutuhkan suatu usaha yang besar untuk menempatkan fakta tersebut sesederhana mungkin.
4.      Informasi pemasaran yang penting kadang-kadang ditahan oleh bawahan, jika bawahan itu yakin bahwa informasi ini akan mencerminkan hal yang tidak baik atau tidak menguntungkan bagi penilaian hasil prestasi atau pekerjaannya.
5.      Informasi yang penting sering diterimanya terlambat untuk digunakan.
6.      Informasi sering diterima dalam bentuk yang tidak menggambarkan adanya gagasan dari kecermatan dan tidak ada usaha untuk mengadakan konfirmasi.

II.  Struktur Organisasi Fungsional
Perusahaan bisnis telah teratur dalam hal tugas-tugas atau fungsi-fungsi yang dilaksanakan. Semua jenis organisasi memiliki fungsi pemasaran, keuangan, sumber daya informasi, dan jasa informasi, walau nama-nama ini jarang terlihat pada bagan organisasi. Perusahaan yang memiliki fungsi manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi produk yang dijualnya. Fungsi-fungsi lain meliputi engineering, dan penelitian dan pengembangan.
III.  Sistem Informasi Fungsional
Pengaruh organisasi fungsional sangat luas sehingga sistem informasi juga dapat diorganisasikan secara fungsional, seperti gambar 1. sistem konseptual merupakan pencerminan sistem fisik yang diwakilinya.
Sistem informasi yang pertama adalah sistem informasi pemasaran. Dalam antusiasme yang tinggi untuk menerapkan komputer, para pemasar membangun suatu landasan teoritis yang kokoh yang diatasnya sistem informasi untuk semua area fungsional dapat dibangun.




IV.  Arti dan Peranan Sistem Informasi Pemasaran
Informasi adalah keterangan baik berupa data atau fakta maupun hasil analisis, pertimbangan atau pandangan dari yang menyampaikannya mengenai kondisi atau hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan dalam pengambilan keputusan. Dalam informasi ini tercakup data atau fakta mengenai kondisi atau keadaan yang berlaku, baik yang sedang atau yang telah terjadi. Sedangkan sistem informasi pemasaran adalah keterangan baik berupa data atau fakta maupun hasil analisis, pertimbangan atau pandangan dari yang menyampaikannya mengenai kondisi atau hal-hal yang berkaitan dalam pengambilan keputusan dalam bidang pemasaran. Informasi pemasaran penting bagi manajer pemasaran, karena manajer pemasaran menghadapi kebutuhan akan informasi pemasaran.
Untuk melengkapi data dalam proses keputusan, para manajer harus mampu mengumpulkan lebih banyak data yang memerlukan tidak sedikit biaya. Keputusan tersebut ada yang tepat dan ada pula yang tidak tepat. Resiko ketidaktepatan keputusan yang diambil, mengakibatakan kerugian dari segi biaya dan kemungkinan terjadi kerugian potensial.
Oleh karena itu, manajer pemasaran selalu dihadapkan kepada masalah pengambilan keputusan di bidang pemasaran, maka informasi pemasaran mempunyai arti dan peranan yang sangat penting. Manajer akan selalu terus menerus menghadapi keputusan yang riskan. Dalam hal ini diperlukan bantuan-bantuan sumber informasi melalui riset. Bila resiko keputusan yang akan diambil melalui pertimbangan informasi dapat dikurangi, maka secara nyata biayanya adalah layak.
V.  Kebutuhan Akan Sistem Informasi Pemasaran
Saat ini banyak kekuatan lingkungan yang mengharuskan setiap perusahaan mengelola informasi pemasaran seefektif mungkin. Beberapa kekuatan lingkungan serta hubungannya dengan manajemen informasi yaitu:
1.      Makin berkurangnya rentang waktu (time span) yang disediakan bagi para eksekutif untuk mengambil keputusan. Pada saat sekarang daur hidup produksi sering lebih pendek dibandingkan dahulu. Perusahaan-perusahaan juga terpaksa mengembangkan dan memasarkan produk baru lebih cepat.
2.      Bidang kegiatan pemasaran menjadi semakin rumit dan luas. Perusahaan-perusahaan sekarang  melebarkan pasar mereka, bahkan sampai tingkat pemasaran multinasional. Wawasan tentang perilaku pembeli, meskipun terbatas, masih cukup memberitahukan bahwa masih banyak data perilaku yang perlu dicari dan dimengerti.
3.      Berkurangnya energi dan bahan baku lainnya, berarti harus mendayagunakan sumber daya dan kekuatan tenaga kerja dengan lebih efisien. Sebuah perusahaan perlu mengetahui produk yang menguntungkan dan produk yang harus dihilangkan.
4.      Ketidakpuasan konsumen makin berkembang lebih intensif. Karena manajemen kekurangan informasi yang cukup tentang beberapa aspek dari program pemasarannya. Mungkin perusahaan tidak menyadari bahwa produknya tidak memenuhi harapan konsumen atau pialang atau distributornya tidak berprestasi cukup.
5.      Ledakan pengetahuan yang fantastis. Perusahaan memiliki suplai informasi lebih dari cukup. Karena itu, butuh perkiraan yang harus dibuat dengan informasi itu atau cara mengelolanya. Keuntungan adanya perbaikan yang terus menerus dari komputer dan perlengkapan olah data, manajemen mempunyai sasaran pengolah informasi massal mengenai pemasaran secara cepat dan tidak mahal.
Sebuah sistem informasi pemasaran dapat menolong para pemasar menanggulangi setiap kekuatan dinamis di atas. Meskipun demikian, banya perusahaan tidak berbuat banyak atau mengabaikan pengelolaan informasi dengan cara canggih. Bahkan sekarang banyak perusahaan tidak mempunyai departemen riset pemasaran.
VI.  Prinsip-Prinsip Pemasaran
Banyak orang berpikir mengenai pemasaran dalam arti yang sempit, seperti hanya mencakup penjualan dan periklanaan. Namun, pakar mendefinisikannya sangat luas. Satu definisi menyatakan bahwa pemasaran terdiri dari kegiatan perorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan, pendistribusian, promosi dan penentuan harga barang, jasa dan gagasan.
Pandangan ini menunjukaan luasnya permasalahan yang harus dipecahkan oleh manajer pemasaran demikian pula luasnya infoormasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah-masalah itu.
Bauran Pemasaran
Manajer pemasaran memiliki bergam sumber daya untuk dikaryakan. Tujuannya adalah mengembangkann strategi yang menerapkan sumber daya ini bagi pemasaran barang, jasa dan gagasan perusahaan.
Strategi pemasaran terdiri dari campuran unsur-unsur yang dinamakan bauran pemasaran (marketing mix) yaitu produk, promosi, tempat, dan harga (product, promotion, place, and price). Semua itu dikenal sebagai 4 P. Produk (product) adalah apa yang dibeli oleh pelanggan untuk memuaskan keinginannya atau kebutuhannya. Produk dapat berupa barang fisik, berbagai jenis jasa, atau suatu gagasan. Promosi (promotion) berhubungan dengan semua cara yang mendorong penjualan produk, ternasuk periklanan dan penjualan langsung. Tempat (place) berhubungan dengan cara mendistribusikan produk secara fisik kepada pelanggan melalui saluran distribusi. Harga (price) terdiri dari semua elemen yang berhubungan dengan apa yang dibayar oleh pelanggan untuk produk itu.

VII.  Evolusi Konsep Sistem Informasi Pemasaran
Pada tahun 1966 Profesir Phillip Kotler dari Northwestern University menggunnakan istilah pusat saraf pemasaran (marketing nerve center) untuk menggambarkan suatu unit baru di dalam pemasaran yang mengumpulkan dan mengolah informasi pemasaran. Ia mengidentifikasikan tiga jenis informasi pemasaran yang digambarkan pada gambar 2.
1.      Intelijen pemasaran (marketing intelligence) adalah informasi yang mengalir  ke perusahaan dari lingkungan.
2.     Informasi pemasaran intern (internal marketing information) adalah informasi yang dikumpulkan di dalam perusahaan.
3.      Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah informasi yang mengalir keluar dari perusahaan ke lingkungan.
Kotler mengenali maksud dukungan keputusan dari pusat saraf itu “...keputusan pemasaran yang rumit seperti menurunkan harga, merevisi wilayah penjualan, atau meningkatkan biaya iklan dapat dievaluasi sebelum dan sesudahnya memlalui analisis ilmiah dari data yang tersedia.” Walau ia tidak menggunakan istilah sistem informasi pemasaran, itulah yang ada dalam pikiran Kotler.
Sistem informasi pemasaran dapat diartikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang bekerja sama dengan sistem informasi fungsional lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pemasaran produk perusahaan. Dua elemen dalam definisi tersebut merupakan produk penting. Pertama, semua sistem informasi fungsional harus bekerja sama, dan kedua, dukungan pemecahan maslah tidak terbatas pada manajer pemasaran.
Model Awal Pemasaran
Selama periode 1967-1974, tidak kurang dali lima modal sistem informasi pemasaran dijelaskan dalam literatur. Brien dan Stafford merupakan bagian dari pembuat model pertama, dengan mendasarkan rancangan pada 4P dan menekankan pengembangan program pemasaran strategis. King dan Cleland menekankan perencanaan strategis, sementara Kotler, Montgomery dan Urban, serta Crissy dan Mossman menekankan dukungan keputusan. Berbagai upaya permodelan ini dimulai tahun 1960-an dan berlanjut hingga 1970-an, memberikan landasan teoritis yang kuat untuk sistem informasi fungsional selanjutnya di semua area



Tidak ada komentar:

Posting Komentar